Cinta dan Jodoh..

Cinta… emang bisa memberikan energi yang luar biasa pada yang menyandangnya. Karena cinta, seorang ibu mampu berjaga sepanjang malam menunggui bayinya, mengurus suami dan pekerjaan rumah yang seolah tak ada habisnya, tanpa pernah mengeluh walaupun tubuh dan pikirannyanya mungkin lelah luar biasa, semua itu tak dirasakannya karena tertutupi perasaan bahagia bisa memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dicintainya.

Cinta… juga dapat membawa energi negatif bagi yang tak mampu mengendalikan perasaannya. Karena alasan cinta, bisa membuat seseorang hancur hidupnya atau menghancurkan hidup orang lain. Ada yang nekad mengakhiri hidup karena putus dengan sang kekasih, ada yang tega melukai bahkan membunuh kekasih karena tak rela sang kekasih bersanding dengan orang lain.

Cinta dan jodoh….. Apakah dua insan yang sekian lama menjalin hubungan cinta selalu berjodoh?  Selalu berakhir dengan membina rumah tangga, hidup bersama hingga maut memisahkan? Yup, memang belum tentu dua insan yang menjalin cinta, berkasih-kasihan sekian lama, berjanji untuk saling setia hingga maut memisahkan akhirnya berjodoh dan bersanding di pelaminan.

Ada seorang teman, yang sudah berpacaran selama 9 tahun, kedua keluarga sudah saling kenal dan merestui hubungan mereka, hingga akhirnya mereka bertunangan. Singkat cerita, rencana pernikahan pun di buat. Tanggal telah ditetapkan. Namun, sebulan sebelum hari H sang wanita membatalkan rencana pernikahan itu dengan alasan yang menurut sang pria sungguh tak masuk akal. Hancurlah hati sang pria dan juga perasaan malu menyelimuti diri dan keluarganya. Hingga sekarang, kedua keluarga tak lagi bertegur sapa.

Disisi lain,  banyak pula cerita perkenalan singkat dua insan, cukup 2 atau tiga bulan, dan mereka mantap untuk menuju jenjang pernikahan. Menikahlah mereka dan hidup berbahagia hingga usia senja. Jodoh memang misteri Ilahi.

Ada lagi kisah cinta yang berakhir tak bahagia. Sebut saja antara Kembang dan Kelana. Sang Kembang patah hati karena tiba-tiba dia mendapatkan kabar bahwa Ibu sang Kelana tidak ingin memiliki menantu yang tidak satu suku dengan dirinya. Betapa hancurnya hati Kembang setelah mengetahui bahwa ia di tolak keluarga Kelana karena mereka beda suku. Kalau mereka keberatan dengan sesuatu pada diri Kembang yang bisa diubah, maka Kembang akan berusaha mengubahnya. Tapi masalah perbedaan suku? Haruskah Kembang menyalahkan Tuhan yang telah menghadirkan dirinya ke dunia ini dari rahim wanita yang berbeda suku dengan ibu Kelana?

Sang Kelana pun karena terdorong rasa cinta pada Ibu dan keinginan membalas kebaikan ibu selama ini, tak kuasa menolak permintaan untuk menikah dengan gadis pilihan ibunya. Kembang menyadari bahwa cintanya pada Kelana tidak bisa dibandingkan dengan cinta ibu Kelana. Dengan berat hati dia harus merelakan Kelana menikah dengan gadis lain.

Saat cinta adalah keinginan untuk memiliki, maka kekecewaan yang didapat saat tak mampu memiliki. Saat cinta adalah keinginan untuk membahagiakan yang dicintai, maka yang muncul adalah perasaan bahagia bila melihat orang yang dicintai berbahagia walau hatinya terasa pedih dan nyeri. Adakah cinta tanpa sedikitpun perasaan ingin memiliki??

2 Komentar »

  1. sapta Said:

    jodoh hanya ada di tangan Allah.. jika ia berkehendak, maka semua bisa diwujudkan.. yg pentinf banyak berdoa dan berusaha.. cinta harus didasarkan pada Allah.. agar tidak kecewa apalagi puus asa.. 😀

    thabks sharenya.. 😉

    • blog154n Said:

      thanks bro….
      atas sarannya…
      n salam kenal…. mdh2n dari blog ini silaturahmi kita terjalin baik….

      by: isan


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Tinggalkan komentar